Hasil Penelitian, Teknologi Plasmacluster Mampu Lumpuhkan Virus


 


Satu riset yang dilaksanakan oleh Sharp Electronics dengan 2 kampus di Jepang yakni Nagasaki University serta Shimane University mendapatkan tehnologi Plasmacluster dapat untuk melumpuhkan virus baru. Riset yang dilaksanakan semenjak bulan April ini mendapatkan jumlah virus yang tersuspensi di udara menyusut sampai 91,3% dengan memakai tehnologi Plasmacluster.

Teliti Memilih Situs Slot Daring

General Manajer of Global Plasmacluster Equipment Rencana Sharp Corp Hiromasa Okajima menjelaskan hasil dari riset yang dilaksanakan oleh tiga orang profesor asal Jepang yakni Profesor Yasuda, Profesor Nambo dari Nagasaki University serta Profesor Yoshiyama dari Shimane University mendapatkan virus corona baru atau COVID-19 masuk ke tipe envelope virus serta mempunyai susunan external yang dibuat dari lemak serta protein.


"Oleh karenanya dengan memakai sabun, deterjen, atau alkohol ia bisa dengan gampang tidak diaktifkan, sebab ia ialah lemak. Jadi dengan rajin membersihkan tangan atau mengelap permukaan virus yang melekat dapat di netralisir," tutur Okajima waktu acara 'SHARP Plasmacluster Webinar 2020' yang diadakan dengan cara online, Selasa (22/9/2020).


Selanjutnya, Okajima menjelaskan dari protein-protein yang berada di satu virus, ada protein mencolok yang diberi nama spike protein. Spike protein ini memiliki peranan yang besar dalam penebaran serta penyebaran satu virus.


Tidak sama dari bakteri yang dapat berubah biak dengan cara sendiri, virus memakai spike protein untuk pinjam sel makhluk hidup lain, serta spike protein ialah dalang dari penyebarannya. Spike protein akan bersatu dengan reseptor pada sel badan manusia, spesial untuk COVID-19, virus akan menggempur reseptor enzim pengubah angiotensin atau ACE II.


Lantas apa fungsinya Plasmacluster? Plasmacluster bermanfaat untuk merusak spike protein yang menyebar di udara dengan menegatifkan atau menonaktifkan virus. Sama dengan vaksin yang sekarang ini sedang ditingkatkan, sebagai targetnya ialah spike protein dari virus COVID-19 itu.


Mengenai, Sharp terus cari langkah untuk meminimalkan penebaran virus yang mengendap di udara, diantaranya dengan memakai tehnologi Plasmacluster yang telah diuji-coba semenjak tahun 2004 menangani beberapa virus.


"Untuk barisan virus corona sempat ditescobakan di tahun 2004 ke virus yang menulari kucing serta pada tahun 2005 pada Coronavirus SARS," papar Okajima.


Eksperimen yang dilaksanakan kesempatan ini dilaksanakan dengan menyemprotkan cairan yang berisi virus yang memiliki ukuran 2 mikron ke satu box yang didalamnya ada plasmacluster, selanjutnya cairan itu disatukan kembali lagi di pada suatu wadah.


"Sesudah diamankan selanjutnya di tes kembali lagi, serta diukur berapa banyak virus yang ada dengan memakai cara plaque assay. Jadi virus dikembangbiakan dalam suatu media, hasilnya ialah jumlah virus yang menyebar tanpa ada plasmacluster itu ada 17.600 sedang yang memakai plasmacluster jumlah virus sisa cuma 1.530 jadi plasmacluster ini efisien kurangi virus sampai 91,3%," jelas Okajima.


Mengenai, bakteri serta virus dengan tehnologi plasmacluster tidak diaktifkan dengan merusak lemak virus COVID-19 dengan ION H serta O yakni plus serta minus hingga tidak mencelakakan manusia lagi.


"Itu dari riset kami di beberapa kampus serta laboratorium sejauh ini. Jadi sekali tidak diaktifkan virus tidak dapat aktif kembali lagi," tandas Okajima.


Untuk info, tehnologi Plasmacluster itu juga bisa didapati di beberapa produk Sharp salah satunya Air Conditioner, Air Purifier, Refrigerator, dan ION Generator.